Economic but Lifestyle?

Economoic but Lifestyle (ekonomis tapi gaya) adalah salah satu cara/pemahaman dalam menjalani gaya hidup di kota metropolitan. Seperti diketahui bagi kita yang hidup di kota-kota besar mau tidak mau, suka tidak suka, niat atau tidak niat akan membutuhkan sebuah gaya hidup. Gaya hidup jangan pernah diartikan sesuatu yang bersifat pemborosan, berhura-hura dan lain sebagainya, akan tetapi gaya hidup atau lifestyle itu sendiri merupakan kebutuhan bagi profesional dan pebisnis yang bisa menunjang kinerjanya, baik itu dari segi penampilan, pergaulan, relasi dan koneksi, serta kebutuhan untuk refreshing.

Rutinitas dan kesibukan sehari-hari membuat sebagian profesional dan pebisnis di kota-kota besar merasakan kepenatan, untuk menyalurkan kepenatan itu sendiri ada berbagai macam cara yang kesemuanya bisa dikategorikan lifestyle, seperti misalnya hangout dengan beberapa teman dan kolega, liburan atau travelling, nonton pertunjukan musik dan lain-lain. Memang sebagian orang bisa saja mempunyai kecenderungan untuk menyalurkan kepenatannya dengan cara-cara yang negatif dan tentu saja costy, hal inilah yang digeneralisir oleh sebagian kalangan kalau gaya hidup di kota metropolitan itu negatif. Stigma itu tidak bisa kita hindari toh kenyataannya hal itu memang ada di sekitar kita, tinggal bagaimana pribadi kita masing-masing memilih jalan hidup, setiap orang saya yakin punya pendirian untuk ini, jangan pernah menyalahkan lingkungan yang membuat kita menjadi negatif tapi salahkan diri sendiri karena semua itu pada dasarnya adalah pilihan dan kita berhak untuk menjalani ataupun memilih tidak menjalani, semua tergantung bagaimana kita sendiri dalam bersikap.

Economic but Lifestyle memberikan jalan bagi kita profesional dan pebisnis yang tinggal di kota-kota besar untuk tetap bisa menjalani lifestyle yang kita butuhkan dengan sehat, positif dan tentu saja hemat. Lifestyle yang sehat, positif tapi boros sah-sah saja dilakukan untuk orang yang memang secara finansial memiliki kelebihan, seperti pengusaha sukses, CEO suatu perusahaan, dan lain-lain akan tetapi secara populasi masih menjadi bagian masyarakat minoritas di negeri ini. Sebagian besar rakyat Indonesia berada pada level menengah ke bawah, karena itulah prinsip hidup Economic but Lifestyle ini menjadi solusi bagi mereka yang tinggal di kota metropolitan dan ingin tetap bisa menikmati hidupnya tentu saja dengan cara yang tidak berlebih-lebihan. Prinsip Economic but Lifestyle akan sangat erat hubunganya dengan Financial Planning, merencanakan keuangan yang baik merupakan suatu keharusan di jaman sekarang. Intinya dari Financial Planning adalah bagaimana merencanakan keuangan agar semua kebutuhan baik bersifat living, saving, playing and investing bisa terakomodir dengan baik. Apa saja yang harus dilakukan dalal keempat hal tersebut, akan kita bahas satu [ersatu dalam postingan selanjutnya.

Welcome in way of life... "Economic but Lifestyle"